11/13/2014

Sekilas Tentang Namrudz

Ilustrasi Menara Babel (wikipedia)

 

Ada perbedaan versi antara Islam yang bersumber pada al-Qur’an sebagai wahyu Allah dan Kristen yang bersumber pada bible, Kitab perjanjian lama yang bersumber pada catatan-catatan Bani Israel mengenai keberadaan Namrudz.
 

Menurut Bibel, Ibrahim atau Abraham tidak sezaman dengan Namrudz, oleh karenanya tidak ada catatan di dalam Bibel bertemunya Nimrod dengan Ibrahim. Nimrod atau Namrudz masih dekat dengan zaman Nabi Nuh yakni Nimrod ialah anak Kush bin Ham bin Nuh. Dia diyakini sebagai pendiri kerajaan terbesar pertama setelah banjir Bah.

Menurut Bibel, Nimrod ialah orang yang mendirikan menara Babel, menara yang menjulang tinggi. Bila diukur melalui data pendirian Menara itu ialah pada tahun ± 3000 SM. Oleh karenanya, sangat wajar bila Bibel berasumsi bahwa Nimrod itu masih dekat hubungannya dengan Nuh yakni sebagai cicit. Nuh hidup pada tahun 3993 SM-3043 SM.

Bila faktanya seperti ini, maka sangat mungkin keduanya bertemu, antara Nuh dengan Nimrod. Lalu bila benar, bahwa yang dimaksud oleh Bibel, Nimrod ialah cucu Nuh padahal Nuh masih hidup, mungkinkah Nuh—sebagai pejuang Tuhan—membiarkan cucunya melakukan angkara murka. Nimrod menurut Bible ialah orang yang menantang Tuhan. Maksud mendirikan menara yang menjulang tinggi, bahkan konon mencapai langit, ialah untuk memberlihatkan sikapnya melawan Tuhan. Kejanggalan kedua, mungkinkah Nimrod membangun menara setinggi itu, padahal setelah banjir Bah yang menelan seluruh manusia, yang hidup hanya anak Nuh dan cucu-cucunya yang bila dijumlahkan hanya 75 orang.

Sedangkan menurut al Qur’an, Nimrod alias Namrudz yang dimaksud ialah lahir pada 2275 SM-1943 SM. Sedangkan Ibrahim lahir pada 1997-1822 SM (versi Wikipedia). Pendapat ini sebagian besar berasal dari para sarjana sejarah. Namun, ada pula yang tidak menyetujuinya dengan mengatakan bahwa yang hidup pada zaman itu ialah Sargon dari Agade, pejuang, pemburu dan penguasa Kerajaan Asyur.

Bila ditinjau dari namanya, Namrudz kata jamak “mari kita memberontak”. Dia juga dijuluki “a mighty hunter” atau pemburu yang hebat, pemburu yang perkasa. Sejak kelahirannya, sang Ibu, Semiramis selalu mendoktrinnya bahwa ia anak dewa. Namrudz tumbuh dalam doktrin tersebut, sehingga dia mempunyai kepercayaan diri dan kecerdasannya pun luar biasa.

Kemudian, dia pun berhasil membangun kerajaannya sendiri bahkan berhasil menundukan masyarakat dan mengangkat diri sebagai Dewa Matahari atau Dewa Bacchus dan masyarakat diminta untuk menyembahnya, tunduk, mengikuti perintahnya. Oleh karena itu dia berhasil membangun sistem kepercayaan sendiri yang paganis.

Dia juga terkenal sebagai arsitek yang handal. Kemudian, dengan ilmunya tersebut ia berhasil membangun Menara Babel untuk tujuan mendeklarasikan perlawanannya kepada Tuhan. Akhirnya, perbuatannya tersebut membuat Allah marah dan akhirnya meruntuhkan menara tersebut dan mengazab masyarakatnya hingga banyak yang tewas.Kemudian Allah memerintahkan nyamuk menyerbu Namrudz hingga dia pun tewas mengenaskan. (Sumber:MTDB)


0 comments:

Posting Komentar