Nabi Ibrahim boleh dibilang sebagai nabi ‘furqon’, yang mampu memberikan batasan antara Tuhan dan bukan tuhan; antara agama samawi dan agama ardi yang sebelumnya membaur menjadi satu. Agama ardi berbasis pada perasaan dan prasangka yang bersumber dari tradisi dan kepercayaan masyarakat.
Agama ardi ialah gambaran penggunaan akal yang salah dalam memahami penyembahan. Sedangkan agama samawi berbasis pada akal dan bersumber pada wahyu. Konsepsi Samawi, dimana menegaskan hanya Allah, Tuhan yang wajib disembah. Sedangkan agama ardi mengenal konsep politeisme.
Semua keyakinan tersebut berangangkat dari prasangka dan ketidaktahuan manusia akan hakikat alam semesta. Karena agama Ardi tidak berdasarkan kepada wahyu tetapi prasangka dan proses rekayasa pikiran yang tidak berada pada standar rasionalitas manusia. Proses rekayasa pikiran tersebut sesungguhnya telah bercampur dengan perasaan dan prasangka.
Nabi Ibrahim dengan konsep tauhidnya merupakan proses akal. Penghayatan akan sebuah agama hanya boleh dilakukan tatkala akal telah menemukan kebenaran tentang sesuatu. Konsepsi monotheisme itu sebuah konsep paling sempurna dari seluruh konsep ketuhanan yang ada. Inilah sebetulnya yang menjadi visi utama kekhalifahan Adam ketika ia diciptakan Allah dan diturunkan ke bumi.
Agama tauhid adalah agama yang paling rasional karena mengandung kaidah-kaidah moralitas universal.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal.” (ali Imran :190)
Agama tauhid berdiri di atas akal sehat dan praktik pemujaan kepada Tuhan yang tidak memberatkan manusia.
Samawi berasal dari kata “Samaa” yang berarti “langit”. Ada juga yang berpendapat bahwa kata ‘samawi’ berasal dari kata “Sem atau Sam” anak nabi Nuh, yang menjadi induk seluruh agama tauhid. Kemudian agama semitik menjadi klaim atas tiga agama, yakni Yahudi, Islam, Kristen.
Sesungguhnya yang tepat, kata ‘Samawi’ sebetulnya berasal dari kata ‘Samaa’ yang berarti langit yang menegaskan keberadaan agama itu berasal dari langit, yakni kerajaan Allah SWT. Agama Samawi sudah berada sejak zaman Nabi Adam bahkan lebih jauh dari itu, ketika para malaikat masih berada di langit, mereka hanya melakukan penyembahan kepada Tuhan Yang Satu, Allah.

0 comments:
Posting Komentar